Kamis, 27 November 2008

Suatu kali aku bertanya dalam diriku. Akan kemanakah kubawa hidup ini?
Seorang bijak pernah berkata: Masa depan dimulai dari hari ini. Lalu aku mulai berpikir. Benarkah masa depan dimulai hari ini? Dalam ketidakpercayaanku aku mencoba mencoba meniti masa depan dari sekarang. Namun sampai batas itu aku masih bertanya: bagaimana hidup ini? Hari ini aku mendapatkan sesuatu yang berharga dari pelajaran hidup seorang temanku. Apa itu? "kesenangan sesaat membawa kehancuran masa depan" Meski aku belum tahu kejelasan konseptual dan kejelasan faktualnya namun setidaknya hal tersebut cukup berarti dalam rangka memberikan hal yang berharga. Hidup ukan main-main. Hidup perlu dimaknai. Halangan rintangan perlu dihadapi. Persoalan perlu direnungi. Dengan keyakinan "Sang Ilahi" pasti menaungi. Pilihlah Hidup!

Rabu, 26 November 2008

70 (Pitung Puluh CLub)


Suatu kali tidak sengaja aku diajak oleh sepahaku (baca: sepupuku) ikut jambore nasional pitung puluh di kota Bung Karno dimakamkan. Bali - Balitar atau yang disebut dengan Blitar. Lha, sekarang rencananya akan ada lagi tapi di Yogya. Kayaknya seru . . . Buruan nimbrung!
Refleksiku sih, kalau dilihat mereka kan solid banget gitu loh (padahal hanya sekedar anak jalanan/anak motor). Pertanyaannya adalah kenapa kita yang ngakunya orang-orang beragama, orang berpendidikan sulit untuk solid dan peduli seperti mereka? Oh Tuhan, tolonglah aku untuk mengasihi orang lain . . . Amin